KECOA
Kecoa,
Tak ku sangka kau selalu ada mendekatiku
Kalau pun tak berpikir kau adalah mahluk tuhanku
Pasti sudah ku lumat habis kepalamu
Kecoa,
Akhirnya aku tahu kalau kau selalu sibuk ketika aku dalm tidurku
Kau kesana-kemari bermain-main menggodaku
Menggoda imanku untuk membunuhmu
Tapi apa boleh dikata kau mahluk tuhanku
Aku tau kau sengaja dimandati untuk itu
Untuk mengawasi gerak-gerikku kala bangun dan tidurku
Tapi sialnya kau selalu bersembunyi,
Kau selalu bersembunyi di balik baju
Kau selalu bersembunyi di balik akal pikiranku
Bahkan kau dapat menempati dan menguasai sebagian dari kalbuku
Apasih maumu, apasih inginmu
Apa benar semua itu sesuai dengan tugasmu
Atau malah kau asyik memanfaatkan tugasmu untuk kepentinganmu
Habis kau, habis kau
Kau sendiri tak bisa membalikkan badanmu ketika badanmu terbalik berbaring di atas lantai licin rumahku
Ingin, ingin sekali rasanya tanganku ini menghantammu
Ingin sekali rasanya tanganku menghujamkan benda keras yang ada disampingku
Tapi ku ingat sekali lagi kau adalah mahluk tuhanku